Galeri

Klik gambar untuk memperbesar

Program Penelitian dan Pengembangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dalam usaha kehutanannya. Untuk mengoptimalkan kebutuhan kayu dan kondisi pertumbuhan alami, perusahaan telah menggali potensi kebutuhan dasar benih yang ditingkatkan secara genetik dengan menggunakan uji progeni dan uji spesies.

1. Persemaian

Tujuan utama dari pengembangan pembibitan adalah untuk menyiapkan bibit unggul yang pada akhirnya akan menghasilkan tanaman yang lebih baik. Perusahaan mengelola pembibitan permanen dan semi permanen sehingga kebutuhan penanaman dapat dipenuhi langsung dengan bibit lokal yang berkualitas. Penekanannya adalah pada pembibitan jenis pohon yang cocok untuk sebagian besar areal kerja PT. Erna Djuliawati. Bibit yang dibudidayakan termasuk jenis lokal unggul yang menunjukkan tingkat pertumbuhan yang cepat.
Benih dan bibit dikumpulkan dari areal Kebun Benih yang ditunjuk dan juga dari Kebun Stek Pucuk. PT. ED menghasilkan ± 320.000 bibit per tahun.

2. Uji Keturunan

Perusahaan telah berupaya melakukan pemuliaan pohon dengan melakukan uji progeny menggunakan bibit Shorea leprosula dan Shorea parvifolia yang bersumber dari empat wilayah berbeda di Kalimantan: Sungai Seruyan bagian bawah (Kalimantan Tengah), sungai Rawan bagian bawah (Kalimantan Barat), sungai Katingan bagian atas (Kalimantan Tengah) dan bagian atas sungai Seruyan (tempat lokasi PT. Erna Djuliawati). Hasil awal uji progeny menunjukkan bahwa bibit dari PT. ED berpotensi lebih baik dibandingkan bibit dari daerah lain yang berbeda. Sementara ini Pucuk ranting pohon-pohon terpilih dari Areal Uji Progeny digunakan untuk sumber stek di Kebun Stek Pucuk.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap pohon dari hasil stek pucuk dan dilakukan pengujian-pengujian yang masih cukup panjang di bawah bimbingan Tenaga Ahli Pemuliaan Pohon untuk mendapatkan Kebun Klon sebagai sumber bibit unggul untuk ditanam di areal kerja PT. ED.

Grafik 1. Riap Shorea leprosula Hasil Uji Keturunan
Grafik 1. Riap Shorea leprosula Hasil Uji Keturunan

3. Percobaan Uji Spesies

Uji Spesies bertujuan untuk mengevaluasi laju pertumbuhan pada spesies yang berbeda. Perusahaan melakukan uji coba spesies dengan menggunakan 20 spesies Dipterocarpaceae. Dari hasil awal uji coba spesies dipilih lima spesies yang tumbuh paling cepat dalam diameter dan tinggi. Yaitu: S. leprosula, S. parvifolia, S. platyclados, S. scaberima dan S. Johorensis.

Bagan Uji Spesies dapat diperiksa pada Grafik 2, Shorea macrophyla menunjukkan species dengan riap diameter paling tinggi (1,77 – 2,07 Cm/th)

Grafik 2. Riap Shorea spp<
Grafik 2. Riap Shorea spp

4. Pengamatan Erosi

PT. ED telah melakukan pemantauan erosi dengan mengukur laju erosi pada areal bekas tebangan dan sebagai kontrol adalah Hutan Lindung Bukit Beruang.

Pengamatan laju erosi mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2022, diperoleh hasil bahwa laju erosi pada areal RKT yang semakin lama ditinggalkan, laju erosi cenderung menurun mendekati kondisi stabil sebesar 0,52 ton/ha/tahun dibandingkan Hutan Lindung (virgin forest) sebagai uji kontrol dengan laju erosi sebesar 0,36 ton/ha/tahun (Grafik 3).

Grafik 3. Tingkat Erosi di PT. Erna Djuliawati Area Bekas Tebangan dari 2012-2022
Grafik 3. Tingkat Erosi di PT. Erna Djuliawati Area Bekas Tebangan dari 2012-2022

5. Pemantauan Satwa Liar yang Terancam Punah

Keanekaragaman flora dan kelimpahan satwa liar menunjukkan tingkat pengelolaan hutan di areal kerja PT. ED. Berdasarkan pemantauan analisis satwa liar (Ansat) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2022, populasi satwa langka menunjukkan kelimpahan populasi yang cukup memadai keberadaannya, digambarkan pada Bagan 4.

Note:
o Populasi Kelempiau (Hylobates muelleri) cenderung meningkat dari waktu ke waktu
o Populasi orangutan (Pongo pigmaeus) mendekati stabil tetapi tidak melimpah karena areal konsesi berupa lintasan orangutan saja.

Grafik 4. Pemantauan Satwa Liar Endemik yang Terancam Punah
Grafik 4. Pemantauan Satwa Liar Endemik yang Terancam Punah

6. Pemantauan Vegetasi

Berdasarkan analisis vegetasi (Anveg) terakhir (2022), setelah dilakukan analisis vegetasi, menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman jenis, kelimpahan jenis dan kemerataan jenis pohon di areal kerja PT. ED dapat diperiksa pada Bagan 5.

Bagan tersebut menunjukkan, bahwa keanekaragaman hayati, kekayaan atau populasi jenis sangat melimpah dan pemerataannya di areal kerja PT. Erna Djuliawati cukup memadai.

Grafik 5. Pemantauan Biodiversitas Pohon di Areal Kerja PT. Erna Djuliawati
Grafik 5. Pemantauan Biodiversitas Pohon di Areal Kerja PT. Erna Djuliawati

7. Pemantauan Curah Hujan

Berdasarkan pemantauan curah hujan dan hari hujan dari tahun 2012– 2022, tipe iklim di areal kerja PT. Erna Djuliawati termasuk ke dalam Tipe A menurut Schmid & Ferguson yaitu curah hujan rata-rata tahunan lebih dari 2.367,6 mm atau rata-rata curah hujan lebih dari 100 mm/bulan. Cuaca ekstrim terjadi pada tahun 2020 dan 2021, periksa pada Bagan 6.

Grafik 6. Perekaman Curah Hujan dan Hari Hujan Stasiun pengukur hujan di Basecamp PT. ED
Grafik 6. Perekaman Curah Hujan dan Hari Hujan Stasiun pengukur hujan di Basecamp PT. ED

Untuk terus meningkatkan kinerja kami dalam pengelolaan hutan, besar harapan kami bilamana Pembaca dapat memberikan saran kontribusi dan kritik positif. Pesan dapat dikirimkan kepada kami dengan meng-klik tombol "contacts" di bawah ini.

Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penelitian & pengembangan kami,
silakan untuk menghubungi kami.

Kontak